11 Oktober 2009

Bagi seekor tokek, ekor sangat penting artinya saat merayap di dinding atau terjatuh dari langit-langit. Ekornya berfungsi sebagai kaki kelima saat merayap di dinding yang basah dan menjadi penyeimbang saat jatuh sehingga selalu mendarat sempurna dengan keempat kakinya.

Tokek selama ini dikenal dalam jajaran hewan yang lihai memanjat karena telapak kakinya mengandung bulu-bulu halus yang membuatnya merekat kuat di permukaan vertikal sekalipun. Namun, baru diketahui bahwa ekornya juga berperan terutama saat memanjat permukaan basah.

"Awalnya, kami hanya berpikir bahwa kemampuan memanjat pada tokek sepenuhnya dengan kakinya, namun sekarang kami baru tahu bahwa hal tersebut salah dan ekor berperan penting," kata Bob Full, Direktur Pusat Bio-inspirasi Lintasdisiplin untuk Pendidikan dan Riset, Universitas California Berkeley, AS. Hal tersebut terungkap dari hasil pengematan menggunakan rekaman video.

Manuver jatuh

Saat empat kakinya lepas dari dinding, ekor tokek akan ditempelkan ke dinding untuk mencegahnya jatuh terbalik. Tokek juga menggunakan ekornya untuk bermanuver selama jatuh bebas dan mengubah arah jatuhnya.

"Mereka mulai dengan punggung mengarah ke tanah, namun saat mereka mulai meluncur, ekornya diputar, dan dengan cara inilah mereka mampu memutar badannya sehingga jatuh melayang seperti gayanya 'Superman'," ujar Full. Manuver ini membuatnya selalu jatuh dengan empat kakinya.

Saat melayang di udara, ekornya berperan untuk mengarahkan gerakan. Jika ekornya dikibaskan ke kiri, badannya akan berbelok ke kiri, saat dikibaskan ke kanan, ia mengarah ke kanan.

Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Para peneliti berharap temuan tersebut menambah informasi baru untuk mengembangkan robot pemanjat yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar